Kamis, 10 Juni 2010

Nasib Solomon Linda, sang pencipta lagu "The Lion Sleeps Tonight"

Sebelum kita bahas, ada yang tahu gak lagu "The Lion Sleeps Tonight" itu lagu apa?
Untuk yang belum tahu, The Lion Sleeps Tonight adalah sebuah lagu acapella bernuansa Afrika yang legendaris banget sampai-sampai masih sering digunakan buat film-film atau acara yang berkaitan dengan benua Afrika. Untuk contoh, lagu ini pernah dipakai dalam film Holywood semacam The Lion King dan Ace Ventura. Lagu ini juga pernah ada dalam iklan Panadol (itu lho... yang iklannya ada anak-anak yang pake kostum hewan itu).
Belum tahu juga? Neh ada link donlodnya, silakan disedot...
Udah didengerin? Udah tau kan yang mana lagunya? Oke kita lanjutkan.
Gw kan stres banget tuh habis ujian hari Jumat kemarin akhirnya gw semaleman berinternet ria lah di kamar. Yang gw buka waktu adalah Kaskus. Ne situs meski sekarang udah agak kotor (banyak user yang menyampah) tapi gw tetep demen koq buka-buka. Ketemulah salah satu thread yang ada membahas tentang lagu" dalam iklan en akhirnya gw jadi baru tau kalo ternyata lagu itu judulnya The Lion Sleeps Tonight. Mulailah gw search informasi dari internet mengenai lagu tersebut dan betapa terkejutnya gw bahwa ternyata sejarah tuh lagu lebih panjang dari yang gw kira...
Karena judulnya adalah tentang nasib penciptanya, jadi gw gak muat sejarah lagunya secara utuh, Anda-anda semua dapat membaca sendiri di link di bawah ini (yah setidaknya blog gw dibaca dulu lah hehe). Ane cuma mau ceritain tentang Solomon Linda, yang ternyata adalah pencipta dari lagu ini.

Ini dia fotonya.
Bio data:
Born: 1909
Birthplace: Ladysmith, Zululand
Died: 8-Oct-1962
Location of death: Johannesberg, South Africa
Cause of death: Kidney failure
Gender: Male
Race or Ethnicity: Black
Sexual orientation: Straight
Occupation: Musician
Nationality: South Africa
Executive summary: Wrote The Lion Sleeps Tonight
Gw baca di sumber-sumber berikut ini:

Jadi Solomon Linda ini bukan siapa-siapa. Ia hanya pekerja toko perabot miskin yang hidup di Johannesburg, di mana ia pertama kali bergabung pada sebuah paduan suara yang diberi nama Evening Birds.Ia mulai terkenal setelah mendapatkan pekerjaan di hotel Carlton, juga di Johannesburg.
Tahun 1939, ketika Solomon bekerja menjadi pengemas rekaman di Gallo Record Company, seorang pencari bakat bernama Griffith Motsieloa pun mengajaknya ikut rekaman. Dari kerjasama mereka inilah nantinya lahir lagu hebat ini.
Terinspirasi dari pengalaman masa kecil para personil Evening Birds sendiri, (Evening Birds ini sebenarnya adalah grup yang terdiri dari teman-teman sekampungnya Linda dulu waktu kecil) ketika mereka mengusir seekor singa yang berada di kandang sapi ayah mereka, mereka pun mulai membuat nada-nada yang diberi judul 'Mbube' (Zulu: singa). Setelah beberapa kali take yang tampaknya tidak menghasilkan sesuatu yang bagus (meski setelah diiringi piano dan banjo), Motsieloa hampir kecewa, hingga akhirnya Solomon Linda mulai mendengungkan sebuah irama, yang nantinya dikenal oleh seluruh dunia sebagai lirik yang berbunyi: 'In the jungle, the mighty jungle, the lion sleeps tonight...'
Solomon ada di pojok kiri (paling tinggi) berfoto bersama grup Evening Birds-nya

Siapa sangka, lagu Mbube ini bisa laku sampa 100.000 kopi pada tahun 1940an. lagu ini tambah terkenal ketika Alan Lomax, seorang folklorist Amerika mengenalkannya pada grup musik Amerika, The Weavers. Dari sini lagu ini diberi judul 'Wimoweh', akibat salah dengar pada kata-kata 'uyibumbe' (Zulu: Kau singa).
Begitulah hingga akhirnya lagu ini mendapatkan respon luar biasa di seluruh dunia. Seperti yang dinyatakan oleh Rian Malan dalam artikelnya yang dimuat di Rolling Stone:
Later, the song took flight and landed in America, where it mutated into a truly immortal pop epiphany that soared to the top of the charts here and then everywhere, again and again, returning every decade or so under different names and guises. Navajo Indians sing it at powwows. The French favor a version sung in Congolese. Phish perform it live. It has been recorded by artists as diverse as R.E.M. and Glen Campbell, Brian Eno and Chet Atkins, the Nylons and Muzak schlockmeister Bert Kaempfert. The New Zealand army band turned it into a march. England's 1986 World Cup soccer squad turned it into a joke. Hollywood put it in Ace Ventura: Pet Detective. It has logged nearly three centuries' worth of continuous radio airplay in the U.S. alone. It is the most famous melody ever to emerge from Africa, a tune that has penetrated so deep into the human consciousness over so many generations that one can truly say, here is a song the whole world knows.
Wow... tentunya Solomon Linda sudah menjadi orang kaya akhirnya...
Ya, kita semua berharap begitu, tetapi kenyataan sungguh ironis. Solomon Linda tetap pada kehidupan miskinnya.
Meskipun lagu itu membantu membuat Linda pemain populer di Afrika Selatan, ia menerima kompensasi kecil di luar cek yang diberikan Pete Seeger (anggota klub The Weavers). Tumbang di atas panggung pada tahun 1959, Linda didiagnosis dengan penyakit ginjal. Keluarganya terus menyalahkan penyihir untuk penyakit itu. Setelah periode panjang menghabiskan waktu dalam dan di luar rumah sakit, Linda meninggal pada tanggal 8 Oktober 1962. Butuh 18 tahun sebelum batu nisan-nya diletakkan di kuburan. (Craig Harris, All Music Guide)
18 tahun berarti kehidupan keluarga Solomon Linda berada di bawah garis kemiskinan (sampai gak mampu beli batu nisan). Dan coba tebak, bahkan Disney bisa meraih keuntungan sekitar US $15 miliar hanya karena menggunakannya pada film Lion King!!! Sungguh ironis...
Coba teman-teman pembaca bayangkan, bagaimana perasaan teman-teman jika teman-teman berada pada posisi Solomon Linda? Atau keluarganya? Ketika semua orang di dunia pernah setidaknya sekali mendengarkan lagu ciptaannya, namun ia sendiri tak mendapatkan penghargaan yang setimpal? Lebih miris lagi, orang lain yang memakai karyanya bisa meraih keuntungan yang lebih!!!
Untunglah pada Februari 2006, keluarga turunan Linda akhirnya mendapatkan kesepakatan dengan Disney, setelah pereteruan panjang dari Juli 2004. Disney pun membayar hutang-hutangnya yang merupakan persenan royalti.
Tetapi walau bagaimanapun yang sudah terjadi tak bisa dihapus kembali. Solomon Linda telah wafat, wafat dalam keadaan pas-pasan. Andaikan ia telah mendapatkan kemakmuran sejak ia masih hidup, mungkin ia bisa hidup lebih lama. Mungkin ia bisa membuat lagi lagu-lagu legendaris. Mungkin...
Ini pelajaran buat kita semua agar lebih menghargai hasil karya seseorang, menurut gw. Jadi pesan moralnya adalah: HARGAILAH HASIL KARYA ORANG LAIN, SIAPAPUN ITU!!!!
Gw ngetik nih post sambil ngedengerin lagunya lagi... dan rasanya pilu banget ngedengerinnya setelah menyadari kisah dibaliknya...

2 komentar:

  1. sedih yach ceritanya, aku senang banget lagu ini
    lagu ini terngiang2 saat aku masih kecil

    BalasHapus