Jumat, 25 Juni 2010

Analisis Kebergunaan Web (Web Usability) BeliToyota.com: Bagian 1

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Interaksi Manusia-Komputer (IMK)

Pendahuluan

image
 
Yang Anda semua lihat di atas adalah halaman web yang pertama kali diciptakan di dunia. Halaman aslinya adalah http://nxoc01.cern.ch/hypertext/WWW/TheProject.html (Tidak perlu menekan linknya, situs ini sudah mati sejak lama). Halaman ini diciptakan tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee (yang juga penemu browser pertama). Pada tahun itu, mungkin semua orang yang melihat halaman tersebut akan terpana, menyadari bahwa saat itulah momen di mana orang awam dapat lebih mudah memahami apa yang sejak tahun 1974 disebut sebagai ‘internet.’ Halaman ini hanya menampilkan semacam FAQ (Frequently Asked Question) tentang World Wide Web menggunakan teknologi hyperlink untuk menyambung antar halaman. Tanpa warna-warni, tanpa gambar. Hanya sekumpulan kalimat. Namun harus diakui, halaman ini adalah keajaiban. Hingga tahun 1995, WWW masih dipakai dalam lingkup ilmiah seperti universitas. Namun sejak 1996, WWW mulai dipakai untuk komersialisasi. Perusahaan berlomba-lomba memiliki halaman web dot-com dan memasang imbuhan ‘e-‘ di depan nama perusahaannya. Internet menjanjikan masa depan yang cerah.
Bagaimana dengan sekarang, dua puluh tahun sejak halaman web pertama?
Seperti yang kita kenal sekarang, internet telah kembali pada fungsi awalnya sebagai tempat pertukaran informasi secara cepat. Internet tidak lagi ‘menjual.’ Kebanyakan dari perusahaan-perusahaan yang berinvestasi pada internet seperti yang disebutkan di atas sudah gulung tikar sekitar tahun 2000an. Web tidak lagi ‘baru dan menarik.’ Animasi GIF seperti Dancing Baby sudah tak lagi membuat orang tertegun di layar monitor. Pengguna tidak lagi membuka web untuk melihat gambar latar yang berwarna-warni. Pengguna datang pada suatu situs dengan tujuan tertentu. Mereka butuh informasi yang dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Bukan berarti mereka tak tertarik dengan tampilan web. Jika Anda berani mencoba membuat situs dengan tampilan yang sama seperti tampilan dua puluh tahun lalu (lihat di atas) kemungkinan besar pengguna tak akan melirik. Di sinilah orang mulai melihat kegunaan sebenarnya dari internet. Dan dari sinilah kata-kata kebergunaan (usability) muncul.

Kebergunaan Web

“Kebergunaan adalah sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas, efisiensi, dan kepuasan dalam konteks penggunaan tertentu (Bevan, 1997)”
Definisi di atas telah menjelaskan secara umum batasan-batasan kebergunaan. Pada pembahasan kali ini kita persempit lagi produknya yaitu web. Pada konteks web, kebergunaan adalah aspek dari sistem yang membuat penggunaannya menyenangkan , mudah dipelajari, serta mudah digunakan dan dinavigasi. Jakob Nielsen, pakar kebergunaan web, pernah menulis sebuah artikel yang terkenal karena sering dijadikan referensi dalam bidang kebergunaan web, ‘What is Usability?’ pada tahun 1998. Dalam artikel ini ia menerangkan lima karakteristik kebergunaan, yaitu:

  1. Learnability, yaitu kemudahan untuk dimengerti atau dipelajari. Dapatkah pengguna yang belum pernah melihat situs web itu sebelumnya cukup baik untuk menyelesaikan tugas-tugas dasar?

  2. Efficiency, yaitu seberapa cepat sebuah task dapat ditampilkan. Seberapa cepat pengguna menyelesaikan tugas-tugas yang berpengalaman sekali dia telah belajar untuk menggunakan sistem?

  3. Memorability, yaitu seberapa banyak pengguna mengingat apa saja yang dilakukan dalam sebuah web. Jika pengguna sebelumnya telah mengunjungi sebuah situs web, apakah ia cukup ingat untuk menggunakannya secara lebih efektif pada waktu berikutnya?

  4. Errors, yaitu seberapa banyak kesalahan yang dibuat oleh pengguna. Seberapa sering pengguna membuat kesalahan sementara pada website dan seberapa serius kesalahannya?

  5. Satisfaction, yaitu seberapa puas pengguna menggunakan situs berdasarkan desain yang ada.

Seberapa Bergunakah ‘Kebergunaan Web’?

Coba bayangkan diri Anda sebagai pengguna internet. Anda mengunjungi sebuah situs yang tampaknya memiliki informasi yang Anda inginkan, atau setidaknya itulah yang terlihat dari mesin pencarian. Tetapi ketika Anda sudah meneliti satu-satu setiap jengkal situs, Anda masih kesulitan untuk mencari informasi tersebut. Apa yang Anda lakukan? Terus mencari hingga seharian? Kemungkinan besar Anda akan kembali membuka mesin pencari dan membuka situs alternatif yang, meskipun informasinya tidak selengkap situs sebelumnya, namun lebih mudah dimengerti struktur navigasinya.
Sekarang bayangkan diri Anda sebagai pemilik situs pertama tadi. Dari sudut pandang Anda, Anda telah kehilangan seorang pelanggan, atau seseorang yang berpotensi sebagai pelanggan. Tidak peduli seberapa banyak informasi yang Anda jejalkan ke dalam situs Anda, pelanggan yang seharusnya memperoleh informasi tersebut tidak mendapatkannya. Anda yang seharusnya mendapat pelanggan baru tidak mendapatkannya. Tujuan yang ingin dicapai tidak tercapai. Dengan kata lain, situs Anda menjadi tidak berguna.  Di sinilah kajian kebergunaan web menjadi sangat penting. Kebergunaan bukan lagi aksesoris web, kebergunaan adalah kebutuhan situs.
Apakah situs web Anda sudah usable (berguna)?
Selanjutnya pada Bagian 2

1 komentar: